RADARMAGELANG.ID, Temanggung– Sentra Terpadu Kartini Kabupaten Temanggung melakukan pengukuran alat bantu bagi disabilitas. Hal ini bertujuan untuk menunjang terapi fisio yang diterima penerima manfaat (PM).
Penerima manfaat yang akan mendapatkan alat bantu disabilitas dari Kementerian Sosial melalui Sentra Terpadu Kartini di Temanggung adalah Abayumi, 6. Di hidungnya terpasang selang Nasogastric Tube (NGT), selang itu merupakan saluran makan dari hidung yang tertuju langsung ke lambungnya. Ibu Abayumi, Nadhiroh, 30, dia tidak ingin berputus asa atas kondisi anaknya. Dia membawa anaknya menjalani berbagai terapi di Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, yaitu fisioterapi.
Abayumi nampak tenang, meskipun badannya dipegang beberapa orang ketika diukur kakinya. Sesekali dia menggeliat dan melihat ke arah ibunya dan petugas otorstik protestik yang mengukur kakinya. Wajah Nadhiroh terlihat penuh harap saat mendampingi pengukuran alat bantu disabilitas anaknya.
Nadhiroh menceritakan, menurut dokter anak, anaknya pernah terserah virus ganas yang membuat perkembangan dan pertumbuhannya mengalami kemunduran. Abayumi dulu bisa makan, minum, dan berjalan seperti anak pada umumnya. Tapi, sejak sakit, anaknya tidak bisa apa-apa. Dia membawa anaknya melakukan fisioterapi agar bisa jalan lagi. Kemudian, anaknya dianjurkan memakai alat bantu supaya bisa maksimal terapinya.
“Ini sekarang lagi diukur dulu biar pas,” ujarnya di Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Rabu (8/3/2023).
Ketua Tim Kerja Alat Bantu Sentra Terpadu Kartini Temanggung Suratina menjelaskan, kegiatan pengukuran alat bantu tersebut untuk menunjang terapi fisio yang diterima PM. Pihaknya melaksanakan pengukuran terhadap 15 PM disabilitas fisik, berupa AFO, backslap, transsupport, dan lainnya sesuai dengan hasil asesmen petugas fisioterapi.
“Pengukuran perlu dilakukan sebelum PM menerima alat bantu. Karena penyandang disabilitas fisik memiliki kebutuhan yang berbeda dari jenis dan ukuran alat bantunya,” jelasnya.
Dia menambahkan, Kementerian Sosial berkomitmen memberikan bantuan terbaik bagi penyandang disabilitas, di mana kebutuhan tidak bisa disamaratakan, pengukuran dilakukan agar sesuai kebutuhan. (din/lis)