Oleh : Hasna Salsabila Ghirindra Putri*
Di tengah gencarnya tren mengikuti arus media sosial, masyarakat sering berbagi tentang aktivitas kehidupan sehari-hari. Baik saat liburan, mengalami masalah, putus cinta, tugas menumpuk dan masih banyak lagi. Seringkali ditemukan orang-orang menggunakan kata healing sebagai bentuk ungkapan ingin rekreasi atau liburan sejenak, dari aktivitas sehari-hari yang melelahkan. Namun faktanya, healing bukanlah ungkapan aktivitas untuk rekreasi atau liburan biasa pada umumnya.
Healing sering digunakan sebagai salah satu metode penyembuhan klien atau pasien yang mengalami gangguan fisik dan psikis. Self-healing adalah pendekatan yang secara resmi diperkenalkan oleh Loyd & Johnson, pendekatan ini mencakup keterampilan membantu diri sendiri dan menenangkan diri bersama dengan pemulihan energi, mengurangi stres fisiologis, dan meningkatkan kenyamanan.
Seseorang yang melakukan healing bukan karena tren tetapi sebagai bentuk penyembuhan diri dengan mengidentifikasi apa yang dipikirkan diikuti dengan proses penyelesaian masalah. Sedangkan pergi ke tempat wisata, bukanlah konsep healing. Sebagai terapi healing, tidak hanya dilakukan dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi diri. Tetapi, sebagai upaya penyembuhan diri baik dari masalah yang sedang dihadapi seperti trauma, cemas, depresi, dan stres
Self healing merupakan, metode penyembuhan penyakit bukan dengan obat melainkan dengan menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam di dalam tubuh. Self healing juga disebut sebagai rangkaian latihan praktis yang dikerjakan secara mandiri sekitar 15-20 menit dan sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari.
Bentuk-bentuk self healing yang bisa dilakukan tanpa mengeluarkan biaya yang banyak, seperti forgiveness. Menurut Worthington & Scherer, forgiveness adalah sebuah proses perubahan emosi negatif. Seperti tersinggung, marah, sakit hati menjadi emosi positif seperti bersimpati, ikhlas dalam membantu orang sekitar.
Ada juga, gratitude yang memiliki makna selalu bersyukur dalam memanfaatkan apa yang dimiliki, serta menyalurkan energi positif kepada sekitar. Hal ini bisa dilakukan dengan menulis jurnal tentang apa yang telah diterima selama ini, menulis surat untuk orang tercinta, mengucapkan rasa terima kasih setelah mendapatkan bantuan orang lain.
Self compassion, Neff menyebutkan self compassion merupakan pemaknaan serta pandangan dalam diri atas ketidakmampuan yang dimiliki, sehingga dapat menumbuhkan empati terhadap seseorang yang belum beruntung dan memiliki keinginan menolong. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat kelebihan diri sendiri, dan mencari cara menyayangi diri sendiri.
Mindfulness, peningkatan kesadaran yang berfokus pada pengalaman saat ini dan penerimaan pengalaman tanpa memberikan tanggapan atau penilaian merupakan definisi dari mindfulness. Seperti, menyadari untuk melakukan yang terbaik pada saat ini, bersikap realistis, membangun habit atau kebiasaan yang baik.
Positive self talk, pembicaraan terkait diri sendiri mengenai dirinya dan dunia. Self talk membantu merubah suasana hati dengan mengevaluasi tindakan ke arah yang lebih baik dengan mengungkapkan kalimat yang positif
Writing, menurut Darnati, Sugiato, & Sunarko, expressive writing merupakan intervensi berbentuk psikoterapi kognitif yang dapat mengatasi masalah depresi, cemas, dan stres. Terapi menulis dilakukan dengan bebas dan mempedulikan tata bahasa. Hal ini dilakukan untuk meluapkan kondisi emosional.
Seperti penjelasan di atas self healing dengan rekreasi berbeda. Masyarakat sering menganggap kegiatan jalan-jalan atau memakai uang untuk kepuasan bukan termasuk “healing”. Healing biasa digunakan para praktisi psikolog atau psikiater untuk membantu mengobati luka menghilangkan gangguan psikologis dan emosi negatif untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik. Orang yang melakukan self healing dibutuhkan kemauan dan dilakukan tanpa mengeluarkan biaya yang banyak. (*/bis/lis)
*) Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
